Selasa, 28 Juli 2009

Menjalankan Profesi Dengan HAti..

beberapa hari yang lalu saya "kedhapuk" jadi model oleh teman saya yang juga sedang keranjingan foto. siang-siang yang terik, tanpa persiapan apa-apa, tanpa pake rias wajah dan wardrobe yang jelas, saya disuruh berpose berbagai gaya dia tengah sawah nan menghijau. awal-awal sih seneng-seneng saja karena merasa bahwa wajah saya fotogenic...lama-lama, ketika panas terasa makin terik, keringat meleleh dan tiada satu asistenpun yang membantu mengelap keringat saya (seperti yang saya lihat di behind the scene di tipi-tipi), saya mulai bete. untuk satu kali shoot, musti nahan pose dan senyum yang saya kulum. waduuuh...baru terasa deh...betapa sulitnya jadi model. dulu saya berfikir sempat sirik dengan kawan yang wajahnya cantik, karena dia bisa dengan mudah mendapatkan uang banyak dari profesinya sebagai fotomodel dan peragawati....namun gara-gara jadi model amatir siang-siang saya berfikir ulang.

terbayang nikmatnya ketika di dalam studio yang adem dengan murid-murid lalu membiarkan mereka gaduh dan sesekali membentak-bentak supaya ga gaduh (heheheee...ketahuan dweh judesnya)..lalu lamunan saya dibuyarkan oleh teriakan teman sya supaya saya pasang ekpresi yang eksotis bukan melamun....kembali saya berjingkat. badan melenggok, kepala menoleh ke kanan dan mata melirik ke kiri haduuuu.h....sakitnya....m
ata silau udah gitu ekstra tenaga karena harus melirik ke arah yang berlawanan dengan kepala.

selesei pemotretan..saya merenung...teringat ketika awal-awal menjadi guru...ribuan keluhan mengalir dari mulut saya.jadwal mengajar hari kamis, hari senin sudah terasa malasnya.mana gaji yang sedikit pada waktu itu, masih juga dipotong wedeeew...tapi ketika pelan-pelan saya menemukan chemistrynya..saya kembali tak bisa menahan diri untuk tidak bersyukur...memang Tuhan selalu menunjukkan jalan bagi hambanya dengan cara yang unik,tak dimengerti dan terkadang penuh dengan situasi yang menyakitkan ( dalam hal ini berlaku untuk segala hal).
dan Tuhan tiada pernah pilih kasih,entah itu hamba yang taat atau yang tidak. Dia selalu memberi-memberi dan memberi dan pada dasarnya tugas kita hanya menerima dan mengelolanya dengan bijak.

ah sudahlah...yang penting hari itu saya belajar, apapun profesinya, berapapun hasil yang didapat, ketika dijalankan dengan senang hati, ikhlas dan penuh cinta pastiakan bermanfaat bagi menusianya sendiri, keluarga, kerabat dan sahabat.

*didedikasikan untuk

: Pak Raspati (terimakasih telah membuatkan teh paling sedap di dunia tiap pagi), Pak Wardoyo, Pak Pur, Pak Slamet, Pak Warno, Pak Sugeng (sekolah jadi bersih), Mas2 Satpam SMP 5, Pak Budi, Pak Aris, Pak Hambali, Pak Yogo, Bu Dwi, Bu Erti, Bu Is (TU SMP 5 yang sangat rapi kerjaannya)....dana siapapun yang mencintai profesinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar