terbayang nikmatnya ketika di dalam studio yang adem dengan murid-murid lalu membiarkan mereka gaduh dan sesekali membentak-bentak supaya ga gaduh (heheheee...ketahuan dweh judesnya)..lalu lamunan saya dibuyarkan oleh teriakan teman sya supaya saya pasang ekpresi yang eksotis bukan melamun....kembali saya berjingkat. badan melenggok, kepala menoleh ke kanan dan mata melirik ke kiri haduuuu.h....sakitnya....m
selesei pemotretan..saya merenung...teringat ketika awal-awal menjadi guru...ribuan keluhan mengalir dari mulut saya.jadwal mengajar hari kamis, hari senin sudah terasa malasnya.mana gaji yang sedikit pada waktu itu, masih juga dipotong wedeeew...tapi ketika pelan-pelan saya menemukan chemistrynya..saya kembali tak bisa menahan diri untuk tidak bersyukur...memang Tuhan selalu menunjukkan jalan bagi hambanya dengan cara yang unik,tak dimengerti dan terkadang penuh dengan situasi yang menyakitkan ( dalam hal ini berlaku untuk segala hal).
dan Tuhan tiada pernah pilih kasih,entah itu hamba yang taat atau yang tidak. Dia selalu memberi-memberi dan memberi dan pada dasarnya tugas kita hanya menerima dan mengelolanya dengan bijak.
ah sudahlah...yang penting hari itu saya belajar, apapun profesinya, berapapun hasil yang didapat, ketika dijalankan dengan senang hati, ikhlas dan penuh cinta pastiakan bermanfaat bagi menusianya sendiri, keluarga, kerabat dan sahabat.
*didedikasikan untuk
: Pak Raspati (terimakasih telah membuatkan teh paling sedap di dunia tiap pagi), Pak Wardoyo, Pak Pur, Pak Slamet, Pak Warno, Pak Sugeng (sekolah jadi bersih), Mas2 Satpam SMP 5, Pak Budi, Pak Aris, Pak Hambali, Pak Yogo, Bu Dwi, Bu Erti, Bu Is (TU SMP 5 yang sangat rapi kerjaannya)....dana siapapun yang mencintai profesinya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar