Selasa, 28 Juli 2009

Kejutan Dari Teman-teman Terbaik

waktu itu tanggak 28 maret, selepas acara wisuda di sebuah PTS "ANU" (samaran).
bertempat di salah satu hall gedung khusus acara-acara besar di Yogyakarta
detik-detik wisuda yang menegangkan baru saja berlalu
sama berakhirnya debaran hati teman-teman PSM karena baru saja mempertaruhkan hasil latihan selama hampir satu bulan lebih.

maklum, kalau kacau maka nama baik saya sebagai pelatih akan tercemar (wahaaaa lebay)
demikian juga anggota PSM juga akan malu.dan paling malu adalah PTS "ANU" sendiri.malu sama orang tua wisudawan
masak, bisa nyewa gedung besar buat wisuda, choirnya amburadul
tapi untungnya rasa sadar akan "kemaluan" itu masih kami (pelatih dan anggota) punyai
dan beberapa gelintir petinggi PTS "ANU" yang peduli pada kami.

kenapa saya bilang yang lain tidak punya "kemaluan"?
dalam hal ini "kemaluan" berkonotasi sebagai rasa empatik dan memiliki (semoga tidak salah, dalam bahasa jawa=handarbeni).para petinggi yang tidak punya "kemaluan" itu tidak berfikir bahwa kami mati-matian berlatih untuk memberikan penampilan yang terbaik, dan yang terbaik itu untuk semua yang hadir di ruangan gedung besar itu, dan paling utama adalah untuk PTS "ANU" itu.

kenapa saya bilang begini juga .?
setelah acara selesai, tanpa ekpresi apapun, para petinggi yang tidak punya "kemaluan" itu melenggang pergi.membawa wajah-wajah dingin dan kaku mereka.jangankan jabat tangan, seulas senyum sebagai pertanda terimakasih telah melengkapi acar wisuda pun tak ada.para petinggi itu (terdiri dari anggota senat dan pemilik PTS) langsung melenggang dihadapan kami, seolah-solah kami adalah sebuah cassete player yang baru aja dicabut dari listrik.

hmmm....sempat saya tanggkap, salah satu dari wajah dingin dan kaku itu melempar senyum kepada saya yang naudzubillah...iriiiiiit banget.senyum biasa, berkonotasi bilang terimakasih.
tapi itu sudah lumayan ada perubahan, dibanding acara-acara sebelumnya.dalam benak saya langsung bertanya, bagaimana kehidupan mereka sehari-hari ya...?apa sama kakunya dengan wajah mereka?ah,bodoh amat.bukan urusan saya

kembali ke anak-anak didik saya
syukur alhamdulillah, kami sukses melenggang dari awal hingga akhir acara.anak-anak choir menanyi dengan full ekspresi dan padu sekali.jauh diatas perkiraan mengingat latihan terakhir begitu datar hasilnya (mungkin jenuh karena kami latihan hampir tiap malam selama satu bulan).
bisa dipastikan, selesai menyannyi saya angkat kedua jempol saya. dan mereka pada histeris memeluk saya saking bahagianya.

wahahaaa, mereka lebih takut jika saya marahi karena pentasnya jelek dibanding dimarahi oleh petinggi PTS "ANU" itu.asik asik asik....ini yang saya suka.bermain-main dengan psikis murid lalu bisa memotivasi dan berhasil.....huaaaah, bahagianya melebihi dapat juara ini dan itu.makanya mereka sama-sama enggak peduli ketika para petinggi PTS "ANU" yang pasang mode cuek sama chior.malah saya yang blingsatan (habis kasihan,masak sekedar ngucapin selamat kepada perwakilan PSM aja tidak bisa).namun toh alkhirnya saya larut juga dalam euforia mereka.

iseng-iseng saya raih mic yang kebetulan masih aktif.lalu si Hanif,salah satu dari anak choir yang kebetulan mampu main keyboard saya minta dia untuk menggantikan tugas saya, yaitu mengiringi saya menyanyikan lagu Saat Terakhirnya ST 12 (wakakakaaaaa, drop 95 point saya).tapi lagu itu menyentuh bangeeeeets.nah,pas lagi asik-asiknya melantunkan syair-demi syair dengan dengan segenap perasaan (mumpung yang lain pada sibuk berbenah jadi nggak ada yang memperhatikan saya heheeee), tiba-tiba dari balik celana eh dari balik pintu......JEDEEEEEEEEEEER
...

si Wulan,gadis manis salah satu anggota membawa sebuah kue tart ukuran medium lengkap dengan lilin yang menyala dan mereka kompak bernyanyi "happy birthday to youuuuuu" sambil senyum-senyum ke arah saya.saya sempat celingukan ke belakang (lha kan ultah saya tanggal 30, ini masih tanggal 28)berarti kan mungkin bukan saya.baru saya sadar bahwa surprise party itu untuk saya saat semua pada mengelilingi dan mencubiti saya.wahaaaaa bener-bener surprise.saya udah percaya diri banget mereka tidak tahu tanggal lahir saya.karena selain saya juga baru melatih mereka, saya juga tidak pernah membuka-buka KTP/SIM maupun kartu identitas lainnya yang menunjukkan tanggal lahir saya,namun mereka diam-diam menunjukkan rasa sayang mereka dengan cara merka sendiri.

nah, disinilah kejutan yang mengharukan.saya menyadari betapa mereka menyayangi saya lebih dari sekedar teman berlatih menyanyi.lebih dari itu, saya diterima, dibutuhkan dan (kata mereka juga) saya cukup inspiratif sampai-sampai Maia kalah hahahaaa (becanda).

kue itupun dalam sekejab ludes berpindah ke wajah-wajah kami (sebagaian ke perut kami),tapi tidak dengan nafas kesenian kami.ada bahasa yang tersirat bahwa, mereka akan berjuang untuk berkarya dan kelak akan melukis dunia penuh ekspresi dan bahagia sehingga wajah-wajah kaku, dingin dan angker kelak tidak ada lagi di muka bumi ini.kejutan sesungguhnya untuk saya adalah semangat mereka.

belum selesai, saya dapat sepotong kecil kue tart berbentuk piano (kata Reni yang ngasih, ini bu Fia banget, kecil-kecil main piano hehehee).wah, kalo yang satu ini tidak saya izinkan disentuh hahahaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar